Mujas in action

Mujas in action
Jepara Beach

Cerpen Cinta Bertajuk Menggapai Mimpi


"Kue -kue, kue -kue, 2000 dapat 3, ayo siapa yang mau beli, kue-kue." Aku berteriak menjajakan kue didepan kelas saat waktu istirahat. Tiba-tiba Rini, teman baikku ingin membeli kue lapisku.
"Ndah, aku mau beli kue lapis dong, 2000 dapat 3 kan ? aku sudah lapar nih, udah nggak tahan pengen makan kue lapis kamu yang weenaaak itu." ujar Rini
"Iya, ini Rin kue lapisnya, perut gendut kamu udah keroncongan tuh pengen cepet-cepet makan kue lapis aku." Jawabku sambil memberi kue lapis kepada Rini.
"Iya nih, udah nggak tahan lihat kue lapis kamu yg manis ini, kamu tahu nggak?, kue kamu manisnya sama kayak senyum aku lhoo, haha."
"Eh dasar ke-Pd-an banget sih kamu jadi orang,". Kami tertawa bersama, tawa kami terasa tak ada henti-hentinya, hingga Annisa dan teman -temannya datang.
"Ndah, kasihan banget sih hidup loe, udah miskin nggak tahu diri lagi, kalo miskin itu miskin aja nggak usah sok-soak nerusin sekolah, lihat tuh seragam loe !, udah dekil , bau, kusam lagi, merusak pemandanganku aja, iyakan temen- temen?, dia tu nggak pantes sekolah di SMP kita , nggak level tauk, iyuuh bangeet deh, nih lihat!dagangan kamu udah aku injak-injak , jadi mulai besok nggak usah dagang lagi, ngerti kamu?." Bentak Annisa kepadaku.
Annisa dan teman -temannya tertawa melihat air mataku jatuh tak tertahankan, aku bisa diam meratapi cacian pahit dari mereka. Aku berlari jauh meninggalkan mereka, air mataku tak henti-hentinya menemaniku  menyusuri lorong-lorong sekolah untuk mencari tempat yang nyaman untuk sendiri. Aku berlari menuju ke belakang sekolah, dimana orang lain tidak bisa menggangguku.Aku menangis dan terus menangis, bahkan aku juga berterik untuk melepaskan rasa kesalku. Setelah perasaan ku mulai tenang, aku mengambil buku kecil dan polpen yang biasa aku bawa kemana-mana, semacam buku diary. Disitulah aku bisa mengekspresikan perasàanku lewat tulisan-tulisan yang aku tulis disana.
                                                                                                Kamis,7 Mei 2015
Dear diary
Hati ini sakit, begitu sakitnya sehingga aku hanya bisa menangis menahan derita yang aku rasakan.Aku begitu lemah untuk bisa menghadapi mereka.Ya Allah mengapa semua ini bisa terjadi??lapangkanlah hatiku ya Allah agar ku tetap tegar menghadapi semua ini, aku tahu Engkau tak akan menguji hamba-Mu diluar batas kemampuannya. Lindungi aku ya Allah.

Kehidupan ini memang berputar. Dulunya aku orang kaya, kini ku hanya seorang gadis penjual kue, dulunya aku disegani sekarang aku dicaci maki. Aku serasa pasrah dengan kehidupan ini sejak usiaku masih 10 tahun. Aku masih ingat betul saat aku melihat ayahku diseret kekantor polisi karena ketahuan korupsi. Ibuku shock dan akhirnya meninggal karena sakit jantung. Semua kekayan yg dulu pernah kami miliki disita, begitu juga rumah kami. Sekarang aku hidup berdua besama kakakku Mita. Kami menempati kos-kosan sederhana untuk kami tinggal, agak kumuh sih tempatnya, tapi mau gimana lagi?. Aku dan kak Mita hanya bisa pasrah dan sabar dalam menghadapi cobaan ini. Akhirnya kak Mita memutuskan untuk putus sekolah dan lebih memilih bekerja sebagai pelayan di sebuah warung makan diluar kota, demi bisa membiayai biaya sekolahku.sedangkan aku masih bisa merasakan bangku sekolah, Untuk meringankan beban kakakku, aku menjual kue yang nantinya hasilnya bisa kugunakan untuk membeli buku.Aku sempat juga merasakan rasanya jadi pengamen dan buruh cuci ketika aku menunggak uang SPP 3 bulan, walaupun pahit tapi ku tetap dan terus berjuang.
Masalah bukan berarti penghambat langkahku tuk terus maju, aku harus bisa manghadapi semua ini, apapun yang terjadi biarlah orang berkata apa ?, always be positive aja. Aku harus tetap belajr dengan giat agar aku dapat  membanggakan orang yang aku sayangi, terutama kakakku yang telah bekerja keras demi aku. Lewat UKK minggu depat aku harus bisa buktikan kalo aku itu anak yang berprestasi, aku harus belajar lbih giat lagi mulai sekarang agar aku dpat naik kekelas 3 dengan nilai yang maksimal. Ok , semangat Indah !!!
Kudengar bel masuk berbunyi, Aku bergegas kembali ke kelas dan meneruskan pelajaranku. Sejak saat itu aku bertekad untuk jadi yang terbaik diantara yang tebaik. Aku tahu sainganku di kelas memang begitu berat, banyak dari mereka yang mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah. Sebenarnya aku juga ingin seperti mereka, mengikuti bimbingan belajar agar lebih matang dalam persiapan UKK nanti, tapi apalah daya, buat beli sebuah buku aja susah apalagi mau ikut bimbingan belajar. Meskipun demikian, semanagtku tak pernah pudar, situasi ini malah semakin memacuku tuk terus giat belajar lagi agar aku tak tertinggal dari yang lain.Setiap hari aku belajar soal-soal dan memahaminya, apabila ada soal yang kurang kumengerti, seringkali aku sempatkan tuk bertanya kepada temanku aau guruku dan seringkali juga aku datang ke perpustakaan membaca buku sehingga pengetahuanku semakin bertambah luas lagi.
Tak terasa haripun berganti minggu, UKK pun dimulai. Aku berusaha tuk tenang dan konsentrasi. Aku yakin dengan kerja kerasku selama ini, aku pasti bisa mengerjakan soal-soal tersebut. Dengan ucapan basmalah aku mengawali mengerjakan soal.
Satu hari telah berlalu, dua hari telah berlalu, tak terasa sudah seminggu aku melaksanakan UKK. Aku sedikit lega, kini aku tinggal menunggu hasil rapot yang akan dibagikan 1 minggu kemudian. Aku berdoa kepada Allah semoga iktiarku selama ini membuahkan hasil yang maksimal.

1 minggu Kemudian

Suasana kelas yang berbeda dari biasanya. Kebisingan berubah menjadi keheningan. Rasa deg-degan seketika muncul ketika Bu Rina dating untuk membagikan hasil rapot kami. Perasaan gugup seolah tak tertahankan, tanganku mendingin, hatiku dipenuhi rasa kebimbangan. Bu Rina menyerahkan hasil rapot kami satu persatu. Sebelum aku membuka rapotku, ku pejamkan mataku sembari mgucapkan lafal basmallah. Setelah itu kubuka mataku perlahan, perhatianku tertuju pada daftar peringkat. Aku sontak terkejut, dalam benakku aku berteriak "horeeeee aku mndapat ringking satu". Rasa senangku terasa tak terkira, Aku bersyukur kepada Allah karena telah mengabulkan permintaanku selama ini.
Teman-temanku memberiku ucapan selamat atas prestasiku, termasuk diantaranya Rini teman baikku dan Annisa yang dulu pernah mengejekku habis- habisan. Annisa juga meminta maaf kepadaku, awalnya aku tak sempet percaya, tapi dia bilang kalo dia mersa bersalah dan ingin menjadi teman baikku. Kebahagiaanku bertambah lagi, kami pin jadi teman baik sekarang.
Bel pulang sekolah pun berbunyi, aku bergegas tuk kembali ke kos kosan. Aku mengambil hpku dan segment era mengirimkan sms kepada kak Mita. Aku menceritakan semua kebahagiaanku hari ini. Aku tak sabara menunggu balasan dari kak Mita. Aku menunggu dan terus menunggu balasan dari kaka Mita, namun hpku tak kunjung juga bordering. Aku kesaldan sontak berfikir apakah  kak Mita nggak senamg melihat aku bahagia? Apakah Kak Mita nggak peduli lagi sam aku ??
Pertanyyanku itu pun terjawab keesokan harinya, aku mendapatkan surat dari kak Mita. Kubukak surat itu dan kubaca
                                                Senin, 13 Juli 2015
To:dek Indah
      Dek Indahku sayang...maaf kemarin aku nggak sempat membals sms darimu, kamu tahu sendiri kan, pekerjaaan kakak disini banyak banget, kamu bisa ngertikan keadaan kakak?
       Dek indah, aikut seneng ngelihat kamu bahagia, aku bangga melihatadik sepertimu .Pertahankan prestasimu tapi tetap terus tingkatkan belajarmu!!.Meski kini kau berhasil dia atas tapi itu bukan sesuatu yang harus kamu banggakan, tapi jadikan itu sebagai motivasai untuk jadi yang lebih baik lagi!!, karena suatu saat kamu bisa jadi yang berada dibawah jika saja kamu tidak terus dan terus belajar.
       gapai terus Impianmu! perjuanganmu masih panjang, kakak disini selalu berdoa demi kesuksesanmu.Semangt dek, aku yakin kalo kamu bisa.miss u….

                                                                                                  From :Kak Mita

Subscribe to receive free email updates: